Sudah hadir film drama yang mempunyai sebuah cerita menarik
untuk ditonton. Film ini disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Sebuah
perjuangan berawal dari sebuah persahabatan begitu lekat di sini. Semakin
menarik lagi karena hanya di sinilah anda melihat peracik kopi yang begitu
progresif.
Seorang penulis cerita film ini, Jenny Jusuf, memang sudah
menghidupakan suatu kisah perjuangan 2 sahabat yang diwarnai dengan rintangan
yang datang silih berganti. Tetapi mereka sanggup melaluinya hingga akhirnya
bahagia. Cerita yang ditulis dari Jenny Jusuf inilah yang menarik untuk kita
saksikan.
Lebih menarik lagi karena hadir aktor Chicco Jerikho, yang
memerankan karakter Ben. Chicco Jerikho begitu menjiwai sekali ketika memainkan
peran sebagai Ben, yang merupakan seorang peracik kopi yang begitu dalam
mencitai pekerjaannya ini. Hingga dia terus brinovasi untuk membuat kopi paling
enak sedunia.
Selain itu hadir juga aktor ganteng Rio Dewanto, yang
berperan sebagai Jody, seorang anak kaya tetapi tetap mandiri. Rio Dewanto juga
tidak kalah menjiwainya dalam memerankan film ini. Hingga penampilan apik
dengan akting menarik terus dia tonjolkan dalam memainkan karakter Jody
tersebut.
Hadir juga gadis manis Julie Estelle, yang sempat terkenal
dengan film-film horonya. Dia dikenal sebagai aktris yang sangat berbakat dalam
hal berakting. Hingga tak jarang karakter horor yang pernah dimainkannya selalu
melekat dalam pandangan para penggemarnya. Di dalam film ini kita bisa melihat
wajah manisnya tanpa harus melihatnya berpakaian layakny karakter horor. Dia
akan memainkan peran sebagai El, yang merupakan penikmat kopi.
Film ini sudah dirilis pada, 09 April 2015, dengan bahasa
Indonesia. Film ini adalah film bergenre drama. Sejauh ini sudah sekitar
229.860 orang yang sudah menyaksikan film ini. lalu seperti apa kemenarikan
film ini, mari kita simak synopsisnya.
Film ini adalah film yang bercerita tentang 2 orang sahabat
sejak kecil yang mendirikan sebuah kedai filosofi kopi. Ben yang meupakan
peracik kopi hebat, membuka kedai tersebut dengan sahabatnya Jody, yang
merupakan sahabat dan sudah seperti keluarganya sendiri. Jody seorang investor
yang memberikan dana kepada Ben, sedang Ben adalah peracik kopinya.
Pada awalnya kopi Ben memang disukai, tetapi lama kelamaan
karena banyak saingan, kopi buatan Ben jarang peminatnya. Hingga akhirnya Ben
meminta modal kepada Jody untuk dibelikannya kopi. Ben terus bereksperimen
dengan kopi yang sudah dibelanjakannnya. Meski gagal tetapi usaha Ben berbuah
manis.
Dia berhasil membuat kopi dengan rasa yang begitu nikmat.
Hingga kopi penemuannya ini menang ketika ikut dalam kontes yang
diselenggarakan oleh pengusaha kaya. Berkat kemenangannya Ben dan kawannya Jody
mendapatkan uang sebesar 1 milyar. Hadiah tersebut akhirnya bisa menutup hutang
yang menjerat mereka.
Pada suatu ketika Ben kedatangan tamu yang hendak mencicipi
kopinya. Dia adalah El seorang penikmat kopi yang sudah malang melintang
mencicipi kopi. Hingga dia tahu kopi yang terenak di dunia. Dia mencicipi kopi
buatan Ben dan dia mengatakan kopi buatan Ben adalah bukan yang terenak di
dunia, karena masih ada yang lebih enak yaitu kopi Tiwus.
Dengan begitu marahnya Ben, memaksa El untuk mengajaknya
menemui peracik kopi yang bisa membuat kopi terenak yang dikatakannnya
tersebut. El menyanggupi permintaan dari Ben dan mengantarkannya ke sebuah
perkebunan kopi yang disitu terdapat rumah seorang peracik kopi yang bisa
membuat kopi terenak di dunia.
Mereka mencicipi kopi tiwus tersebut dan ternyata kopi tiwus
tersebut memang begitu nikmat. Karena merasa disaingi Ben akhirnya berhenti
menjadi seorang pecarik kopi dan pulang dikampung halamannya. Tetapi Jody
sebagai sahabat tidak bosan mengajaknya untuk membuat kopi lagi. Hingga Jody
rela menemuinya di kampung halaman Ben untuk kembali meracik kopi lagi.
Setelah itu akhirnya Ben mau untuk meracik kopi, tetapi kopi
yang digunakannya adalah kopi Tiwus, yang sudah terbukti enak. Ben dan Jody
membuka kedai lagi dengan memesan kopi Tiwus langsunng kepada perkebunannya.
Tetapi berbeda dengan kedai yang dibukanya kemarin, sekarang Ben dan Jody
membuka kedai keliling, mereka ingin berjalan-jalan dunia bersama manisnya
kopi.