Satu lagi karya seniman Indonesia yang mengangkat tema aksi
drama peperangan yang akan menghibur pecinta film tanah air. Lasjkar di Tapal
Batas (2016), adalah sebuah film terbaru karya sutradara Bayu Prayoga.
Ya kalau dilihat dari judulnya sih film ini akan mengisahkan
seputar perjuangan sebuah laskar atau pasukan dalam menghadapi musuh. Seperti
apa kira-kira cerita yang akan diberikan oleh sang produser kepada para pecinta
film?
Melalui film Indonesia terbaru ini, Bayu Prayoga mencoba
mengajak pecinta film semua untuk kilas balik mengingat kembali sejarah bangsa
tentang penjajahan di masa lalu. Jadi, melalui ceritanya pemirsa akan diajak
menikmati suasana perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan, kurang lebih
seperti itu.
Sebagai sebuah karya seni tentu saja film ini bukan
merupakan filem dokumenter yang membeberkan rekaman sejarah tetapi lebih kepada
inspirasi yang diambil dari perjalanan bangsa. Film ini sendiri akan diproduksi
oleh rumah produksi Bidar Batavia Group Film dan Ivu Pictures.
Lalu, siapa saja yang terlibat dalam karya terbaru tersebut?
Beberapa pemain film Lasjkar di Tapal Batas yang akan menunjukkan kemampuannya
adalah Tere Gunawan, Sonia Selvans dan juga ada Pong Hajatmo. Bagaimana menurut
anda, cukup menjanjikan pemainnya?
Sabar, film yang dirilis 11 Agustus 2016 ini juga akan
dihiasi banyak tokoh pemain film lain, sebut saja misalnya ada Gorz Kurniawan,
Syakir Daulay, Yait Surachman dan juga Wita KDI. Karya yang akan berpusat pada
perjuangan rakyat sipil dalam mengangkat senjata ini tentu diharapkan bisa
menjadi hiburan tersendiri bagi pemirsa.
Jangan salah, meski cerita yang diangkat terdengar
membosankan namun banyak adegan seru dan menegangkan yang akan dimainkan oleh
para pemain tersebut. Apalagi dengan komposisi pemeran yang cukup pas dan cocok
dengan karakter yang ada dalam cerita, penasaran bukan?
Ya, film ini sendiri akan fokus berkisah tentang Tidjan dan
teman-temannya yaitu Enim, Anau, dan Rais yang bergabung dengan tentara rakyat
untuk melawan agresi militer belanda, ceritanya begitu.
Seperti terlihat pada judulnya, "Lasjkar Di Tapal
Batas" berisi cerita tentang tokoh utama Tidjan dan para rakyat dalam
kelompok pasukan yang berada di tapal batas. Ceritanya film ini mengambil
setting waktu pada masa awal kemerdekaan Indonesia dimana terjadi agresi oleh
Belanda.
Ceritanya, menghadapi agresi yang terjadi, rakyat di daerah pun
banyak yang suka rela mengangkat senjata dan ikut berjuang. Pada adegan-adegan
berikutnya dalam film ini bisa diperkirakan yaitu mengenai perjuangan Lasjkar
Rakjat (sipil bersenjata).
Bukan hanya kisah mengenai perjuangan dan perang, film ini juga
dibumbui dengan drama kehidupan yang akan menyentuh perasaan para penonton. Diceritakan
dalam film ini sang tokoh utama akhirnya diharapkan dalam sebuah pilihan yang
sulit.
Bayangkan saja, dalam keadaan perang seperti itu bagaimana
kehidupan asmara dan keluarga para pemuda dan pemudi saat itu? Itulah yang
dialami oleh Tidjan, ia dihadapakan dengan situasi sulit antara keluarga,
perjuangan dan juga kekasihnya Nonon.
Tidak hanya sampai disitu, karya ini juga akan berlanjut
ceritanya sampai keadaan setelah masa perang atau sudah zaman modern.
Diceritakan pada masa modern selanjutnya ada seorang pemuda yang wataknya mirip
dengan Tidjan.
Pemuda tersebut diceritanya akan bertemu dengan Nonon yang
sudah tua dan akhirnya mendapatkan cerita inspirasi tentang Tidjan. Sang pemuda
pun mendapatkan motivasi untuk menjadi seseorang seperti Tidjan. Bagaimana
menurut anda, cukup menarik?
Ya, kalau dilihat dari urutan peristiwanya, film ini mungkin
akan sedikit panjang dan mungkin kaku karena menghubungkan dua masa atau waktu
yang berbeda. Tetapi itu semua juga belum pasti jika anda belum melihat sendiri
bagaimana ceritanya di kemas.
Bagi penggemar film aksi, atau penggemar drama romantis
peperangan bisa melihat lebih jauh mengenai kelebihan dan kelemahan film tersebut.
Jika berminat tentu saja bisa melihat jadwal tayang bioskop yang ada. Semoga
sedikit sinopsis dan review film ini bisa bermanfaat, salam hangat dari kami.