Bertindak sebagai Produser dalam film ini adalah Moch
Djuanda, Kiki Nuriswan, dan Boni Faisal. Drama terbaru yang dipimpin oleh sutradara
Kiki Nuriswan ini cukup menyita banyak pencita film lokal. Pasalnya, tema yang
diangkat dalam film ini masih tergolong cukup unik dan menarik untuk diikuti.
Penulis untuk film ini sendiri ada beberapa orang yaitu
termasuk Boni Faisal, Ichsan Zulkarnain, dan juga Abidah El Khalieqy. Film yang
akan mulai rilis tanggal 18 Agustus 2016 ini juga akan ikut meramaikan
film-film terbaru di tanah air. banyak yang sudah menantikan bagaimana
menariknya kisah yang akan diangkat.
Tidak begitu berbeda dengan karya lain memang, film lokal
ini juga masih mengadaptasi cerita drama yang lebih cenderung memuat berbagai
kisah seputar kehidupan sehari-hari. Sedikit membosankan mungkin jika anda
adalah salah satu penggemar film aksi atau petualangan. Mungkin, karya terbaru
ini memang sengaja untuk menyasar kalangan pecinta film drama di tanah air,
bisa saja.
Dalam karya ini ada beberapa pemain yang sudah cukup
terkenal tetapi ada juga yang masih tergolong cukup baru. Para pemain atau pemeran
dalam film ini antara lain Ray Sahetapy, Ananda Faturrahman, Daffa Permana, dan
juga Herdin Hidayat. Kita lihat lebih dekat siapa-siapa saja pemeran tersebut
agar kita memiliki gambaran bagaimana film ini.
Pemain pertama yaitu Ray Sahetapy. Untuk pemain yang satu
ini tentu sudah banyak yang kenal dan akrab mengingat ia adalah salah satu
pemain atau artis film yang sudah cukup umur. Bisa dikatakan Ray Sahetapy
adalah golongan artis tua yang kemampuannya juga tak perlu diragukan.
Artis yang lahir pada tahun 1957 sebelumnya juga pernah
terlibat dalam beberapa film yang cukup laris. Ditahun 2011 misalnya, ada film The
Raid: Redemption. Untuk tahun 2014 paling tidak ada dua judul yang bisa disebutkan
yaitu Killers (2014), dan film berjudul “2014”. Selain artis ini ada juga Ananda
Faturrahman.
Ananda Faturrahman yang biasa dikenal sebagai Ananda Lontoh
ini sudah banyak juga kemampuan aktingnya. Putri dari Peter Lontoh tersebut
selama ini memang lebih banyak dikenal di layar kaca melalui banyak sinetron. Untuk
sinetron ada banyak yang bisa disebutkan, misalnya ada sinetron Tiga Orang
Perempuan, Tujuh Tanda Cinta, 3 In 1, Sok Kenal Sok Dekat, Ibu, Penantian 3
Malam, Cinta Memang Gila dna juga sinetron Garuda Impian, cukup banyak juga
bukan?
Artis ini selain ada di sinetron juga pernah terlibat dalam
film yang cukup banyak penggemarnya, masih ingat Film Romeo + Rinjani (2015)
bukan? Ya, Ananda Faturrahman juga ikut bermain di karya tersebut. Sederet
perjalanan karir dalam dunia peran tersebut tentu memberikan angin segar bahwa
ia akan mampu membuat cerita yang diangkat dalam film 2016 ini lebih hidup.
Dalam karya ini juga ada pemain anak yang cukup bagus yaitu Daffa
Permana. Selain Daffa ini ada juga Herdin Hidayat yang juga termasuk pemain
film golongan tua. Pria berumur umur 56 tahun tersebut dulu banyak dikenal di
layar kaca dalam sinetron dan juga FTV. Untuk tahun terakhir, di tahun lalu ia
pernah bermain di Sinetron High School Love Story (2015) dan Alphabet (2015).
Beberapa film FTV yang ia ikuti terutama tahun ini yaitu ada
beberapa judul seperti Aku Tak Malu Dengan Pekerjaan Ayahku (2016) sebagai
Hardi, Penyesalan Terbesar Anak Seorang Tukang Becak (2016) dan Cermin
Kehidupan: Ayah, Dengarkan Nyanyianku (2016).
Jujur saja, kalau melihat dari pemain atau pemeran dalam
film ini memang terasa sekali nuansa drama yang cukup kental. Bisa dikatakan,
mungkin saja alur atau kemasan yang berbeda tetapi inti kisah atau tema hampir
sama dengan film-film yang tayang di televisi, mungkin tapi. Tapi kisahnya
memang mirip-mirip dengan film laskar pelangi gitu ya.
Meski demikian, walau masuk dalam kategori drama, Film Mimpi Anak Pulau (2016) ini juga
cukup menjanjikan sebuah kisah yang unik dan menarik meski sedikit tidak asing
dalam kehidupan kita. Berbicara mengenai cerita, seperti apakah sebenarnya
cerita yang dimuat dalam film Indonesia tersebut?
Konon, menurut trailer yang ada, cerita yang ada dalam film
ini diangkat dari kisah nyata. Ceritanya sendiri diangkat dari novel biografi
karya Abidah El Khalieqy. Secara keseluruhan ceritanya merupakan kisah tentang
seorang anak pulau yang berjuang untuk meraih mimpi yang ia miliki. Nuansa
ceritanya sepertinya sedih ya, bagaimana menurut anda, sudah lihat trailer-nya?
Lalu siapakah anak pulau yang diceritakan dalam karya ini? Anak
pulau tersebut adalah Gani Lasa. Dalam film ini penonton akan diajak untuk
menikmati kisah inspiratif anak tersebut mulai dari ketika ia sekolah,
melanjutkan ke sekolah pendidikan guru sampai akhirnya ia pergi merantau.
Diceritakan Gani kecil ini adalah anak dari keluarga nelayan
miskin yang pekerjaan sang ibu hanyalah berdagang. Perjuangan meraih cita-cita
digambarkan jelas mulai ketika ia masih sekolah dasar tersebut. Dalam ceritanya
akan ada nuansa inspirasi yang kental. Cerita juga mampu mengobarkan semangat
juang bagi para penonton yang menikmati film ini.
Perjuangan yang pantang menyerah, sikap sungguh-sungguh dan tekun
dalam mengejar cita-cita digambarkan anak memberikan hasil yang membanggakan.
Lalu apakah sang Gani ini bisa menggapai cita-cita yang ia miliki. Apa saja
kesulitan yang harus ia hadapi dalam mengejar cita-cita tersebut, apakah
akhirnya ia sukses?
Pada bagian selanjutnya, Gani lulus sekolah dan melanjutkan
ke sekolah pendidikan guru agama. Setelah itu cerita berlanjut dengan kisah
dimana ia pergi ke Yogyakarta untuk menjadi seorang sarjana. Menarik kalau
melihat latar belakang keluarga yang miskin tetapi ia bisa sampai melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, benar bukan?
Bukan hanya itu, diakhir film ini cerita berlanjut ketika
Gani akhirnya kembali ke kampung. Di kampung pesisir tersebut-lah akhirnya Gani
mewujudkan impiannya yaitu dengan memberikan kontribusi pada daerah asalnya. Ia
menghidupkan nelayan, ia juga membangun kotanya dan menjadi seorang pemimpin.
Bagaimana, cukup menarik tidak cerita dalam karya ini? Sedikit
sinopsis film mimpi anak pulau (2016) tersebut mudah-mudahan bisa menjadi
bahan referensi bagi penggemar film Indonesia yang sedang mencari karya-karya
terbaru tahun ini. Tidak lengkap tetapi setidaknya bisa jadi bahan renungan
untuk memilih film yang akan dinikmati.