Dari segi alur cerita yang diambil, Battle For SkyArk (2016) sepertinya lebih dekat dengan fiksi ilmiah
dari pada film aksi atau petualangan. Meski begitu film ini juga dapat
dikategorikan dalam beberapa kategori sekaligus yaitu termasuk dalam kategori
film action, adventure, family dan tentunya Sci-Fi. Kisah fiksi yang diangkat
dalam karya ini memang terlihat memenuhi unsur-unsur aksi petualangan yang
cukup menegangkan.
Bagi beberapa kalangan, sejak informasinya mulai beredar,
film ini juga banyak diharapkan menjadi sebuah tontonan yang cukup menarik. Apalagi
untuk kalangan yang memang suka dan hobi dengan karya film yang berbau
perkembangan ilmu pengatahuan yang sangat maju. Gambaran fiksi masa depan
menjadi sesuatu yang cukup menarik untuk diikuti.
Dalam film karya Director Simon Hung ini, pemirsa bisa
mengharapkan sajian dan gambaran teknologi yang sudah sangat maju. Di sisi
lain, penonton juga akan diajak untuk lebih kritis dalam melibat bagaimana
dampak dan kemungkinan yang akan dihadapi oleh bumi tercinta, dalam fiksi.
Yang terlibat sebagai writers dalam karya ini adalah Simon
Hung dan Guy Malim. Mereka berdua memberikan ide gagasan kisah yang dipandang
akan banyak diterima oleh kalangan pecinta film fiksi ilmiah. Dengan sedikit
kombinasi dan bumbu kejadian lain, cerita yang diangkat banyak diharapkan bisa
memberikan penyegaran bagi para penonton.
Benar saja, untuk mendukung cerita yang digarap, film ini juga melibatkan beberapa pemain
yang dianggap cukup mampu memerankan setiap karakter yang ada. Beberapa pemain
yang cukup terkenal juga bergabung, ada Caon Mortenson, Garrett Coffey, dan
juga Charlene Tung.
Pemilihan pemain dalam sebuah film pasti akan berdampak pada
film itu sendiri. Jika pemeran atau pemain yang dipilih tidak tepat dan kurang
mampu memerankan karakter dengan baik maka karya tersebut juga akan menjadi
tidak sempurna. Sama halnya dengan film ini, sepertinya sang kreator cukup
memiliki pertimbangan matang dalam memilih para pemain bintang tersebut.
Caon Mortenson misalnya, dipilih untuk memerankan karakter
Rags. Dalam ceritanya Rags ini merupakan tokoh sentral yang mengarahkan
bagaimana cerita berlangsung. Aktor yang lahir di Stockton, USA tersebut
dianggap mampu dan cocok dengan peran yang akan dijalankan.
Tapi memang begitu, aksi peran aktor yang satu ini memang
sudah terbukti dalam beberapa karya terdahulu. Ada film The Sunday Man yang
diterbitkan pada tahun 2007 yang lalu, sudah cukup lama juga ya. Selain itu ia
juga pernah terlibat dalam film A.B.S (2012).
Ada juga Garrett Coffey yang berperan sebagai Rusty. Aktor
yang satu ini juga dikenal dalam beberapa tayangan seperti di tahun 2013 ia
pernah bergabung dalam The Hands You Shake sedangkan di tahun ini ia juga
bermain di Manson's Lost Girls. Selain itu ada juga Charlene Tung yang
memainkan karakter Ash.
Bagi yang belum membaca review atau sinopsis atau informasi
lain tentang karya ini mungkin akan sedikit terkejut karena ceritanya didominasi
dengan karakter anak muda. Ya memang begitu, sisi cerita memang diangkat mengikuti
perjuangan generasi umat manusia untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam karya ini akan terlihat pesan yang cukup jelas, sesuai
yang digunakan dalam taglines film, karya film ini menggambarkan betapa
persatuan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki. Bersatu, bersama
manusia akan mampu menghadapi masalah sesulit apapun. Jadi, selain hiburan ada
pesan moral yang bisa direnungkan oleh penonton.
Namun begitu, para pecinta film fiksi ilmiah mungkin harus
sedikit kecewa karena film ini belum ada jadwal rilis di Indonesia. Karya
tersebut baru dijadwalkan rilis di USA pada 5 Januari 2016 (USA) dan juga di
Australia. Lalu, apakah film ini kemungkinan akan segara sampai di tanah air
dan bisa segera dinikmati, berharap saja demikian. Tapi bagaimana sih
sebenarnya cerita yang diangkat, apakah memang cukup menarik?
Film Battle For
SkyArk mengisahkan perjuangan beberapa anak yang ada di bumi untuk bertahan
hidup dan berusaha kembali ke sebuah kota yang ada di angkasa. Ceritanya, bumi
mengalami kerusakan parah, ada para monster yang kemudian menghuni dan akan
mengambil alih bumi yang ditinggalkan tersebut.
Manusia yang selamat dan mengungsi keluar dari bumi dengan membuat
kota di atas langit juga memiliki masalah sendiri. Kepemimpinan yang korup pada
akhirnya membuat munculnya peralawanan. Setelah perlawanan terhadap
kepemimpinan korup tersebut gagal, anak-anak dari para pembangkang – yang
dianggap pembangkang mungkin – kemudian dibuang dan dipaksa hidup di bumi yang
hancur.
Adalah Rags, putra dari pemimpin pemberontak di kota angkasa
skyark tersebut yang kemudian memimpin beberapa rekannya untuk bertahan hidup
melawan para monster di bumi. Mereka harus bisa bertahan hidup dan harus mampu
melawan monster agar punya kesempatan untuk kembali ke asal mereka.
Diceritakan, yang namanya anak muda memang memiliki semangat
dan daya juang yang tinggi. Memiliki fisi, kemauan yang keras, dalam perjuangan
Rags tersebut ia pada akhirnya sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari
pada misi sebelumnya.
Dalam perjalanan cerita, ia kemudian menyadari ada tujuan
yang lebih besar dari pada hanya untuk kembali ke skyark yaitu menyelamatkan
masa depan umat manusia. Seram, begitu
menegangkan kalau dilihat sekilas isi cerita dalam film barat tersebut.
Ya memang begitu, film ini sebagai film aksi menjanjikan
banyak adegan-adegan yang menegangkan. Sebagai fiksi ilmiah film ini juga
menceritakan sesuatu yang diluar jangkauan kita, khayalan. Namun begitu ada nilai-nilai
yang tampak kental seperti persahabatan, perjuangan, persatuan dan beberapa
nilai kehidupan lain.
Paling tidak, dari sedikit ringkasan cerita dan juga review
ini ada sedikit informasi yang bisa dipetik. Kita jadi tahu bagaimana gambaran
cerita yang ada, kita juga jadi tahu jadwal rilis untuk karya tersebut. Pokoknya
kita bisa mendapatkan tambahan referensi untuk film terbaru bagus yang bisa
dinikmati.