Ringkasan Cerita Film Ibu Maafkan Aku (2016) - Film
terkait dengan sebuah perjuangan ibu dalam membesarkan anak-anaknya mungkin bisa menjadi
sebuah film yang mendidik. Dari film ini anak-anak bisa mengerti betapa besar
ketulusan ibu yang diberikan oleh mereka dalam membesarkan nya. Bahkan ibu
berani berkorban untuk anaknya.
Film
yang mendidik ini diproduser oleh Abdullah Faiz Alkaff. Dari produser inilah hingga akhirnya ada
sebuah realisasi pembuatan film ini sebagai sebuah film yang mendidik dan bisa
menyadarkan anak-anak yang mungkin kurang menghargai orang tua dan kurang
bersyukur dengan orang tua yang mereka miliki.
Selain
itu ada juga orang yang cukup berjasa dalam film ini. Berkat orang inilah yang
membimbing jalankan film ini hingga akhirnya film ini bisa dibuat dan siap
disajikan untuk para pecinta film. Orang yang berjasa dalam proses film ini
adalah seorang sutradara yang bernama Amin Ishaq.
Ada juga
orang lain yang turut berjasa dalam film ini. Mengingat cerita dalam film ini
lahir karen buah imajinasi darinya. Orang yang juga berjasa dalam penulisan
cerita dalam film ini adalah Henny Surya, dan Amin Ishaq. Dari mereka berdualah lahir sebuah cerita
yang sangat mendidik yang bisa kita saksikan.
Adapun
film ini juga turut memunculkan orang-orang yang piawai dalam memainkan
aktingnya, hingga menambah menarik dari film ini. Diantara bintang film
yang dihadirkan dalam film ini adalah Christine Hakim, Ade Firman Hakim, Meriza
Febriani, dan Marcellino Adenan. Merekalah yang menjadi pemain dalam film
yang sudah dirilis pada 10 November 2016.
Berikut
ini akan saya hadirkan sebuah pembahasan tentang sinopsis dari film ini.
Mudah-mudahan menjadi sebuah sajian informasi yang bisa dinikmati dan
bermanfaat. Tanpa harus berpanjang lebar mari langsung saja kita simak sinopsis
dari film ini.
Film ini
adalah sebuah film yang menceritakan tentang seorang ibu yang tanpa seorang
suami dengan tetap tegar dalam membesarkan hidup dan mempertahankan hidupnya.
Dia adalah Hartini yang memiliki 3 orang anak yang diantaranya adalah Banyu
(SMA), Gendis (SMA), dan Satrio (SD).
Suami
dari ibu Hartini sudah meninggal dan kini dia menjalani hidup dengan
anak-anaknya. Untuk membiayai sekolah anak-anaknya dan mempertahankan hidupnya
Hartini bekerja sebagai seorang pemecah batu kali. Hanya inilah yang dia bisa
lakukan untuk bisa membiayai sekolah anaknya dan bertahan hidup.
Banyu
tumbuh dan besar serta menjadi seorang pilot, sementara itu sikap darinya tidak
terkadang selalu menimbulkan sebuah konflik dengan Gendis yang merupakan sang
adik. Itu terlihat ketika Gendis sedang dekat dengan seorang pemuda yang
dicintainya yang bernama Panji.
Pada
suatu ketika Banyu pergi ke Jakarta untuk menggapai cita-citanya, sementara
Gendis pergi meneruskan kuliah ke Jogja. Kini goncangan dalam hati Hartini sang
ibu begitu terasa mengingat anak-anaknya sudah meninggalkannya. Kini tinggal
Satrio yang menjadi teman di rumah.
Tetapi
kepergian dari anaknya bukanlah sebuah hal yang sia-sia, karena memang mereka
berdua pergi dan menuai hasil yang memuaskan. Banyu menjadi seorang pilot dan
Gendis menjadi seorang Dokter. Kini keinginan dari Hartini terkabul dan anaknya
kini menjadi orang-orang yang sukses.
Itulah
sebuah informasi tentang film yang bernuansa perjuangan tentang seorang ibu.
Mudah-mudahan menjadi sebuah informasi yang menarik untuk anda semua. Dari film
ini tentu ada sebuah pelajaran yang sangat penting yang harus diterapkan untuk
kehidupan kita.