Penggemar karya film lokal tentu sudah mendengar film
berikut. Kini sudah hadir sebuah film yang bertemakan tentang reformasi Indonesia. Karya ini adalah film yang disutradarai oleh Lukman Sardi, seorang sutradara yang cukup terkenal. Lalu, tema yang sebenarnya dalam karya ini
seperti apa, lalu bagaimana dengan alur-nya?
Gemuruh dan ketegangan dalam memperjuangkan sebuah reformasi
tentulah menarik untuk di simak sebagai sebuah kisah dalam film. Ceritanya,
film ini bisa dikatakan mengambil inspirasi dari sejarah bangsa yang tentu
pantang untuk kita lupakan. Untuk para remaja, maupun masyarakat Indonesia
secara umum tentu ceritanya cukup layak.
Seorang penulis di dalam film ini yaitu, Samsul Hadi, dan
Ifan Ismail, sudah mengkonsep film ini sedemikian rupa. Bahkan dia menuliskan
cerita tentang seorang aktivis yang pantang meneyerah dan tanpa gentar
menggulingkan kekuasaan presiden Suharto. Yang tentu menarik kita semua untuk
segera menontonnya.
Lebih menarik untuk di tonton, karena film ini menghadirkan
aktris cantik Chelsea Islan. Di dalam film ini dia adalah seorang pemain
utamnya. Dalam dunia akting, Chelsea Islan, memang bukan seorang amatir lagi.
Setelah sebelumnya dia juga telah banyak memainkan judul sebuah film.
Berkat bakatnya dalam berkating Chealsea Islan pernah dianugerahi
sebuah penghargaan yaitu, Indonesia KCA for Favourite Actress. Yang tentunya
prestasi yang begitu memukau yang pernah didapatnya. Sedang untuk judul film
yang membawanya mendapat penghargaan adalah; Chelsea Elizabeth Islan di 2013
film drama Refrain.
Hadir juga nama lain yaitu Boy William, yang siap untuk
bermain di dalam film ini. Dalam berakting seorang Boy Wiliam, juga tidak bisa
diragukan lagi. Karena dia bukan pertama kalinya bermain dalam sebuah film. Dia
juga pernah beradu akting di dalam film horor yang berjudul Tarot, bersama
dengan lawan mainnya yaitu Sandi auliya.
Selain pernah berakting dengan Sandi aulya sebagai sepasang
kekasih, Boy wiliam juga pernah memainkan sebuah film yang berdujul; Sunshine
Becomes You (2015), Di Balik 98 (2015), dan Rising Star Indonesia (Sejak 2014).
Donny Alamsyah juga ikut mengisi peran di dalam film ini.
Yang tentunya warna-warni layar lebar akan lebih terlihat. Karena selain 2
pemain film hebat di atas, Donny Alamsyah juga turut memberikan aktinya di dalam
film ini. lalu bagaimana kiranya bila seorang Donny Alamsyah menujukan
bakatnya.
Diantara film yang pernah dibintangi oleh seorang aktor
Donny Alamsyah adalah; Di Balik 98, Comic 8, Cinta disaku celana. Yang tentunya
sebagai saksi eksistensinya di dalam dunia perfilman.
Sedang yang terakhir, yang tak kalah berbakat adalah Ririn Ekawati. Aktris berbakat Indonesia yang
juga siap untuk menghibur para penontonnya dalam dunia layar lebar. Dalam hal
berakting, Ririn Ekawati merupakan aktris yang tidak bisa diragukan lagi.
karena dia juga pernah memperlihatkan wajahnya di film-film yang lain.
Diantara film yang pernah dimainkannya adalah Rindu Purnama
(2011), Serdadu Kumbang (2011), Di Timur Matahari (2012), Kisah 3 Titik (2013),
Dejavu: Ajian Puter Giling (2015). Dan kini siap memberikan penampilan
aktingnya di film ini.
Film ini sudah di rilis pada 15 Januari 2015, dan dikemas
dengan bahasa Indonesia. Film yang ber-genre drama ini erat kaitannya dengan
perjuangan masyarakat Indonesia mendapatkan reformasi. Lalu seperti apa cerita
film yang mendapatkan 648.947 penonton tersebut, apakah sesuai
apa yang anda suka?
Cerita ini adalah cerita tentang kisah cinta yang begitu
tragis di tengah-tengah gejolak politik. Dia adalah Bagus dan istrinya Salma.
Bagus adalah petugas pengaman, sedang Salma adalah penjaga di sitana negara. Di
suatu ketika Bagus sedang berjaga di istana di tengah keributan yang terjadi di
istana negara.
Sedang istrinya yang sedang hamil dan merupakan penjaga
istana hilang. Bagus lantas bersedih hati dengan hilangnya Salma yang sedang
dalam keadaan hamil. Hingga akhirnya Bagus hendak mencarinya sampai ketemu.
Tetapi atasan dan rekan Bagus melarang untuk mencari istrinya, karena dia di
sini mempunyai wewenang untuk menjaga istana dari keributan.
Inilah yang kemudian memusingkan Bagus. Di sisi lain bagus
tidak bisa melarang perintah atasan, tetapi di sisi lainnya dia khawatir dengan
nasib Salma yang hilang.
Sedangkan adiknya yang bernama Diana mengetahui hilangnya
Salma. Diana menyalahkan Bagus yang menurutnya tidak bisa menjaga istrinya yang
sedang hamil. sejak awal memang kedua kaka beradik ini mempunyai pemikiran yang
berbeda, bagus seorang pasukan keamanan, sedang Diana adalah seorang aktivis
yang berjuang menuntut perubahan.
Diana yang penuh semangat memperjuangakn Reformasi dan
hendak menggulingkan presiden Suekarno, tidak sendiri karena kekasihnya Daniel
juga ikut berjuang bersamanya. Dia adalah keturunan Tionghoa, tetapi karena
kecintaannya dengan Diana dan ayahnya juga lahir di Indonesia, dia ikut untuk
memperjuangkan reformasi.
Sementara itu presiden Suharto yang sedang di Kairo langsung
berniat pulang, setelah mendengar berita tentang keributan yang terjadi di
istana negar. Sesampainya dia di Indonesia, orang terdekat presiden Suharto
melarangnya untuk menuju istana karena suasana sedang gaduh-gaduhnya.
Akhirnya apa yang diperjuangkan oleh Diana dan kekasihnya
sebagai aktivis tercapai juga, karena presiden Suharto tidak punya pilihan
lain. Tetapi nampaknya presiden Suharto menolak untuk berhenti sebagai
presiden, karena dia menawarkan kabinet reformasi.
Tetapi kebijakan presiden Suharto ditolak oleh 14 mentri.
Bahkan ketua MPR juag menginginkannya untuk segera melepas jabatan presiden.
Presiden Suharto tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya presiden Suharto
melepas jabantannya.
Di sisi lain Bagus telah menemukan istrnya Salma yang sedang
hamil tua. Tak lama setelah Salma diketemuakan, dia melahirkan janin yang ada
di perutnya dengan selamat. Dan mereka diberi kebahagiaan dengan anak yang
dilahirkannya, dari buah cintanya. Diana sebagai adik Bagus juga turut bahagia
atas kembalinya Salma dan kelahiran anaknya.
Sementara kekasih Diana sudah pergi ke exodus untuk
meninggalkan Diana. Selang 17 tahun dia kembali ke Indonesia dan membawa abu
dari mendiang ayahnya. Ayah Daniel ingin sekali beristirahat untuk yang
terakhir kalinya di tanah kelahirannya.