Film yang ditangani oleh Don Michael Paul sebagai Director
ini memang cukup sukses membuat para peminat film aksi penasaran. Film tersebut
mengisahkan ketegangan yang super pada misi-misi yang dilakukan oleh sekelompok
penembak jitu. Ini tentu menjadi salah satu angin segar bagi pecinta
karya-karya yang menaikkan adrenalin.
Chris Hauty yang menjadi penulis (Writer) dalam film ini memang bisa memberikan sensasi film aksi perang yang sungguh terlihat nyata dan membuat penasaran. Apalagi film ini memiliki cerita yang cukup tinggi tensi-nya, coba saja lihat judulnya. Dibagian belakang judul yaitu “ghost shooter”, tahu kan bagaimana arti dari dua kata tersebut.
Dari judulnya saja sudah sukses mengundang rasa ingin tahu, sniper artinya adalah penembak jitu sedangkan dua kata berikutnya membuat kesan tersendiri. Ghost bisa diartikan sebagai hantu, sedangkan shooter adalah penembak tapi artinya tentu bukan penembak hantu melainkan “hantu penembak”.
Untuk orang lokal, film yang dibintangi oleh Billy Zane, Chad
Michael Collins, dan Dennis Haysbert tersebut tentu saja cukup menggoda untuk
ditonton. Apalagi, jika dilihat dari genre film ini sendiri yang cukup
menantang yaitu termasuk kategori film drama aksi perang yang menarik bagi kaum
pria.
Bagi yang ingin melihat film terbaru ini, perlu diketahui
juga bahwa film ini merupakan film negara USA dengan bahasa Inggris. Film Sniper Ghost Shooter ini sendiri
diterbitka (liris) pertama kali pada tanggal 2 Agustus 2016 di USA, masih cukup
segar bukan? Ya tentu saja, karena itulah filem ini masuk dalam daftar yang
cukup banyak dicari.
Film yang juga dikenal dengan sebutan Sniper: Fuego oculto juga
memiliki daya tarik tersendiri karena bintang film yang memerankannya. Billy
Zane misalnya, merupakan pemain film yang sudah cukup terkenal. Ia juga dikenal
dan bermain di film Titanic tahun 1997, Dead Calm (1989), dan Guilt (Since
2016).
Sedangkan aktor kedua ini cukup akrab di jenis film sniper.
Hal ini bisa dilihat dari keterlibatan Chad Michael Collins dalam film Sniper:
Reloaded (2011), Sniper: Legacy (2014), dan yang terakhir Sniper: Ghost Shooter
(2016) yang baru saja dirilis. Lalu bagaimana dengan alur cerita dari film
tersebut?
Film ini menceritakan misi-misi satu tim elit penembak jitu
dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi pipa gas dari para teroris. Film
ini dibuka dengan aksi yang cukup menegangkan. Sekelompok teroris yang akan
mengeksekusi tawanan akhirnya digagalkan oleh tim penembak jitu yang ragu-ragu
dalam mengeksekusi sasaran.
Ini sangat menarik, salah satu eksekutor anggota teroris
adalah anak-anak sehingga salah satu penembak jitu (Brandon Beckett) ragu-ragu
untuk melaksanakan tugasnya. Dari adegan awal tersebut pemirsa akan langsung
dipacu menuju ketegangan cerita yang benar-benar membuat semua tahan nafas.
Bayangkan saja, seorang sniper yang sudah siap membidik
sementara sasarannya adalah anak-anak, bisa dibayangkan bagaimana suasananya? Dalam
suasana tegang tersebut akhirnya salah satu sniper mengambil inisiatif menembak
tetapi meleset. Suasana berikutnya merupakan suasana pertempuran yang cukup
tegang.
Setelah misi tersebut tim sniper tersebut kemudian
mendapatkan misi selanjutnya. Pada misi itulah terjadi tragedi yang tidak
diduga sebelumnya sampai memakan korban anggota sniper tersebut. Ketika
menjalankan misinya, tiba-tiba tim sniper elit tersebut dikejutkan dengan
kehadiran seorang penembak yang langsung menewaskan salah satu tim.
Tidak diketahui dimana penembak tersebut dan bagaimana ia
mengetahui lokasi para elit sniper tersebut berada. Drama mencengangkan pada
akhirnya menyelimuti situasi tersebut. Masing-masing dari sniper kini nyawa-nya
terancam.
Memang, para elit sniper tersebut mendapatkan dukungan drone
tapi sniper lawan yang tidak diketahui keberadaannya tersebut telah memakan
korban. Dengan kejadian tersebut tentu saja salah satu dari tim sniper tersebut
yaitu Brandon Beckett curiga ada seseorang dalam tim yang berkhianat, ada orang
dalam yang mungkin membocorkan lokasi para elit sniper tersebut.
Selang waktu berikutnya Brandon Beckett (tokoh utama) dalam
film ini mendapatkan misi lain yang seolah bertujuan agar ia tidak lagi
ragu-ragu ketika harus mengeksukusi sebagai penembak jitu. Misinya berhasil dan
pada masa itu juga ia masih menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi atau
bagaimana bisa terjadi ada sniper musuh yang mengetahui lokasi persis mereka
pada misi sebelumnya.
Akhirnya ia mendapat pencerahan ketika bertemu dengan salah
satu pemimpin teroris. Kemudian ia yakin bahwa teroris (ghost sniper) tersebut
melakukan pelacakan lokasi dengan menggunakan perangkat komunikasi yang
digunakan oleh para elit sniper.
Disitulah kemudian Brandon Beckett memperingatkan teman-teman
sniper lain yang sedang menjalankan misi berikutnya. Karena peringatan tersebut
beberapa nyawa sniper elit tertolong. Pada adegan berikutnya, konflik puncak
dalam film aksi peperangan ini terjadi ketika markas sniper tersebut diserang
dan didatangi oleh para teroris tersebut, ada pasukan dan ada juga ghosh sniper
yang siap untuk beraksi.
Pada akhirnya, terjadi duel antara dua sniper yaitu Brandon
Beckett (Chad Michael Collins) dari elit sniper dan ghost shooter. Sangat
menegangkan, tapi sudah bisa ditebak bahwa pada akhir cerita, ghost shooter
yang pada sisi jahat apda akhirnya bisa dikalahkan.
Begitulah, aksi – aksi menegangkan dalam Film Sniper: Ghost Shooter (2016) ini
memang sangat menarik. Namun begitu ada yang sedikit mengecewakan karena ending
atau akhir dari pertempuran itu kurang dramatis, terlalu singkat.
Namun begitu, secara keseluruhan film aksi tersebut memang
layak diberi penghargaan karena cukup bisa memberikan kesan yang menegangkan
sebagai film aksi. Terlebih lagi para pemain yang ada di dalamnya juga terlihat
begitu profesional, semua aksi terlihat seperti kenyataan hingga pembaca akan
merasakan seolah bukan dalam cerita film.